Renungan 1 Okt 2017

1 Oktober 2017   HARI MINGGU BIASA XXVI

                                                                                                                                   

“Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya” (Mat 21:32)

Pertobatan dan Kerajaan Allah

Gambaran Kerajaan Allah menunjuk pada suatu keniscayaan akan kekuasaan Allah akan hidup dan kehidupan umat manusia dengan mengandaikan kepercayaan atau penyerahan total dari pihak umat manusia. Gambaran Kerajaan Allah sebagaimana diwartakan Yesus menempatkan pribadi manusia dalam relasi dengan Allah baik secara personal maupun sosial sebagai pribadi yang memiliki kehendak bebas. Hal ini tampak dari pewartaan Matius yang diperdengarkan dalam Minggu ini. Ada orang atau sekelompok orang yang dituju dan sekaligus menolak pewartaan dan kehadiran Kerajaan Allah; dan ada sekelompok orang yang ditampilkan ekstrim sebagai pendosa. Kelompok kedua justru yang menyambut pewartaan dan kehadiran Kerajaan Allah.

Dengan kehendak bebas dalam hidup pribadi, tampak ada kesadaran dan kemauan untuk memeluk Kerajaan Allah. Memeluk Kerajaan Allah menunjuk pada kemauan keras dan tindakan untuk hidup dan menghidupi tatanan nilai Kerajaan Allah. Itu berarti pertobatan. Kejatuhan pribadi manusia pada kesalahan dan dosa tidaklah menghilangkan uluran kasih Allah yang mengangkat pribadi manusia. Kerajaan Allah senantiasa diperuntukkan bagi umat manusia. Pertobatan menjadi prasyarat bagi keberadaan umat manusia dalam Kerajaan Allah. Itulah sebabnya mengapa para pemungut cukai dan para perempuan sundal mendahului mereka yang sebenarnya sudah menghendaki hidup dalam Kerajaan Allah.

By S. Harnoto

Share this post