iklan banner

Melibatkan Sesama Dalam Karya


KAMIS PUTIH 29 Maret 2018                                                                                                              
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu,
maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu” (Yoh 13:14)


Melibatkan Sesama Dalam Karya

Tampaknya membasuh kaki merupakan kebiasaan di berbagai budaya yang sudah berusia lanjut. Menyediakan kendi atau tempat air di depan rumah diarahkan agar orang yang akan memasuki rumah membersihkan kakinya terlebih dahulu. Bagi masyarakat Yahudi, kebiasaan membasuh kaki dilakukan oleh para hamba atau pelayan terhadap tamu yang akan memasuki rumah tuannya, entah berkunjung entah karena suatu pesta.

Mengapa Yesus membasuh kaki para muridNya? Bukankah itu dilakukan para hamba atau pelayan?

Menarik untuk diperhatikan dialog antara Yesus dan Petrus berikut:
Kata Petrus kepada-Nya, "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya". Jawab Yesus, "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku”. (Yoh 13:8-9)

Tindakan Yesus bukanlah karena Ia seorang hamba atau pelayan. Ia adalah Tuan yang memerlakukan para muridNya untuk terlibat di dalam hidupNya. Pembasuhan kaki para murid mengarah pada keterlibatan penuh pada hidup pribadi Yesus.

Bagaimana dengan umat Kristiani?

Ketertutupan merupakan sikap yang sering tampak dalam kehidupan orang Kristen. Bukan sekadar rasa perasaan ketidakpantasan atau ketidakmampuan atau bahkan khawatir memeroleh ungkapan atau sikap negatif dari orang lain, orang Kristen tidak mau menerima pelayanan dari sesamanya. Orang Kristen perlu menerima pelayanan dari sesamanya. Namun ketertutupan hati juga membawa serta pada ketidakterlibatan dalam karya pelayanan. Bisa jadi, “Aku tidak pantas menerima pelayanan, sekaligus tidak pantas melayani”. Benarkah?

Keteladanan Yesus menunjukkan bahwa orang Kristen sudah disatukan dengan hidup Yesus. Itu berarti bahwa keterbukaan akan pelayanan (oleh orang lain dan diri sendiri) sungguh melekat dalam hati orang Kristen. Sikap terbuka penting dimiliki semua orang Kristen. Pelayanan pada akhirnya toh melibatkan orang lain untuk terlibat. Bukan terpaksa, tapi sungguh mengalir dari jiwa orang Kristen. Bukankah begitu?


By Slamet Harnoto

0 Response to "Melibatkan Sesama Dalam Karya"

Posting Komentar

Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !

Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah

text gambar text gambar text gambar text gambar text gambar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel