iklan banner

Suka Cita Kedatangan Tuhan

15 Desember 2019 Minggu Adven III
                                           
“orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Mat 11:5)


“Suka Cita Kedatangan Tuhan”
  
Siapakah yang amat Anda rindukan?

Suatu rangkaian waktu aku mengalami betapa kedatangan cucu perempuan sangat kurindukan kehadirannya. Perkembangan reaksinya sungguh kurasakan begitu luar biasa. Ia mampu memberikan kebahagiaan dan membuatku lupa akan segala sesuatu saat dirinya menerpaku dengan kegembiraan batin. Ya ... tatkala dia pergi, batinku bertanya, “Kapan ke sini lagi?”

Kabar tentang kedatangan Tuhan merupakan kabar tentang terpenuhinya segala kerinduan mendalam umat manusia. Kedatangan Tuhan merupakan momen dimana segala penderitaan hidup umat manusia disingkirkan. Tidak ada lagi kebutaan, kedengkian, hawa nafsu, kelumpuhan, dan kematian. Kedatangan Tuhan membawa kebahagiaan hidup umat manusia.

Yohanes Pembaptis merupakan “wakil umat manusia” yang merindukan kedatangan Allah. Ia telah banyak mendengar kabar tentang Yesus. Dari dalam penjara, ia mengutus murid-muridnya untuk bertanya apakah Yesus yang dinantikan selama ini. Tatkala para murid Yohanes Pembaptis sampai pada Yesus, mereka mengajukan pertanyaan dari gurunya. Yesus menjawab, “orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Mat 11:5). Jawaban Yesus merupakan konfirmasi atas keyakinan Yohanes. Kedatangan Yesus merupakan pemenuhan atas kerinduan selama ini.


Umat beriman ditantang untuk menggali hambatan-hambatan sukacita dalam menyambut kedatangan Tuhan. Apakah tatkala Anda mendengar kabar tentang kedatangan Tuhan merasakan ledakan kegembiraan? Atau justru sebaliknya, kabar tersebut memerberat kedukaan yang sedang Anda alami? Jikalau demikian, harus ditemukan sebab-sebab kedukaan yang menggelapkan hati sehingga tidak mampu menangkap cahaya ilahi yang menggembirakan. Permenungan atas Surat Yakobus tentu sangat membantu. Memersalahkan orang lain terus-menerus atas penderitaan yang dialami tidaklah akan menyelesaikan kegalauan batin. Berdamailah dengan diri sendiri dan bersabarlah. Sebab, sebagaimana para nabi sabar akan reaksi negatif umat yang mendengarkan pewartaan mereka dan menerima rahmat kedamaian ilahi, demikian jugalah akan diperoleh kedamaian ilahi atas kesabaran umat beriman terhadap segala sesuatu yang mencengkeram batin (cf. Yak 5:8-10).

By Slamet Harnoto  - Tim PARPOL  [ Partisipan Pelayan Online ]
Paroki Harapan Indah Bekasi

0 Response to "Suka Cita Kedatangan Tuhan"

Posting Komentar

Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !

Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah

text gambar text gambar text gambar text gambar text gambar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel