Undangan Kerajaan Surga

HARI MINGGU BIASA XXVIII

15 Oktober 2017

"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya" (Mat 22:2)

Undangan Kerajaan Sorga

Undangan perjamuan kawin terasa mengistimewakan diri pribadi. Siapa yang diundang adalah mereka yang dikenali. Lebih dari itu mereka yang diundang adalah mereka yang diajak untuk merasakan kebahagian bersama sebagai keluarga. Kebahagiaan itu tampak dari suasana dan pemandangan pesta yang berbeda dengan situasi harian. Semua berpakaian rapi dan menarik. Semua menikmati suasana dan sajian istimewa.

Dalam pewartaan Matius, Kerajaan Sorga digambarkan Yesus sebagai pesta perjamuan kawin. Betapa kecewanya Sang Tuan tatkala tiada orang yang diundang hadir dalam pesta perjamuan. Bahkan ada yang datang tapi tidak mengenakan pakaian pesta. Ada apakah sebenarnya?

Mungkinkah karena Sang Tuan “secara sosial” merupakan “musuh”?

Kehadiran Sang Tuan yang mengadakan pesta perjamuan kawin dalam keseharian tampaknya “diasingkan” dalam kebersamaan hidup. Sang Tuan dikenali memiliki kehidupan sendiri yang terpisah dari realitas pada umumnya. Jikalau demikian halnya, adalah sangat mungkin bahwa undangan yang disebarkan tidak dapat memenuhi pesta perjamuan kawin itu. Gambaran kebahagiaan bersama menjadi sirna tatkala keterpisahan hidup begitu nyata.

Undangan pesta perjamuan ilahi diberikan kepada umat manusia. Undangan itu seharusnya menyadarkan akan kasih Allah yang menghendaki umat manusia untuk mengalami kebahagiaan bersama denganNya. Keterpisahan hidup seharusnya dijembatani oleh keterbukaan umat manusia akan belaskasih Allah yang nan agung. Siapapun dapat menikmati perjamuan sorgawi. Namun harus diingat bahwa Anda harus berpakaian pesta agar tidak diusir dari perjamuan sorgawi. Itu berarti kejernihan batin oleh karena Allah telah membuka batin Anda. Kejernihan itu mengandaikan keselarasan hidup manusiawi dan ilahi sehingga keterpisahan tidak ada lagi..

by Slamet Harnoto

Share this post