iklan banner

Gereja: Berani menolak dan jangan mencoba NAPZA

Seminar setengah hari dengan tema “Menciptakan Generasi Muda yang Sehat tanpa Narkoba”  diikuti oleh 287 peserta di Gedung Aula Stasi Harapan Indah St. Albertus Agung, Bekasi, Sabtu, 28 Februari 2015. Acara ini menghadirkan Sekertaris komisi Keadilan dan  Perdamaian Konfrensi Wali Greja Indonesia (KWI) Romo Paulus Christian Siswantoko, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Utara, Kombes Pol Drs. Sumirat Dwiyanto, Msi sebagai pembicara dan hadir  juga Ketua Panitia Ignatius Sutikno.

Dalam seminar, imam yang sering disapa Romo Koko ini memberikan prespektif tentang tindakan menggunakan narkoba bertetangan dengan nilai iman katolik. Narkoba merusak pribadi, ini bertolak belakang dengan kehedak Allah yang menghedaki agar kita menjaga dan menghargai kehidupan. “Hari ini saya mengajak anak –anak muda menghidari narkoba, untuk  tidak tercemar dan hidup sehat.“ ujarnya.



Terkait dengan ini, Kombes Pol Drs. Sumirat Dwiyanto, Msi, memaparkan dari perspektif jenis narkoba, dampak, sifat narkoba, bagaimana penanggulangannya baik dari pihak pemerintah dan semua pihak dengan memberikan edukasi, informasi, dicegah dan direhab hingga tindakan tegas bagi pengguna dan pengedar.

Pada kesempatan tanya jawab Kombes Pol Drs. Sumirat Dwiyato, Msi, menegaskan bahwa perlu meningkatkan kewaspadaan akan narkoba karena menjerat dengan berbagai banyak cara. “Jangan pernah menerima makanan atau minuman dari orang yang tidak dikenal kalau makanan dan minuman itu belum pernah dilihat,” tegasnya menjawab pertanyaan peserta seminar.



Ketua Panitia Ignatius Sutikno menjelaskan, seminar ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan paskah di Stasi Harapan Indah St. Albertus Agung, Bekasi. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membentengi anak muda untuk tidak terjerumus narkoba dan berterima kasih pada semua panitia yang saling bekerja sama mempersiapkan acara seminar ini.

Seorang peserta seminar, Jeyy Dumatuban (20 tahun) mengaku sangat senang dengan kegiatan ini karna menambah wawasan tentang narkoba. “Sekarang saya paham, sebagai atlit sepak bola di Homay, Singapura. Menggunakan narkoba dengan alasan membah stamina oleh para atlit saat bermain bola, tidak disadari narkoba merusak tubuh dan berdosa, untuk itu saya mengajak semua temen-teman orang muda untuk stop menggunakan narkoba,” tuturnya  pada KOMSOS saat ditemui usai seminar.

Aloys. Supriyono Daduleyn

0 Response to "Gereja: Berani menolak dan jangan mencoba NAPZA"

Posting Komentar

Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !

Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah

text gambar text gambar text gambar text gambar text gambar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel