iklan banner

Diutus Untuk Bersaksi


13 Desember 2020                                                                                                                Hari Minggu Adven III

ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya” (Yoh 1:7)

Diutus Untuk Bersaksi


Kakakku tidak memercayai omonganku tentang seseorang yang telah menyalahgunakan dana BOS dimana orang tersebut menjadi kepala sekolah. Kakakku mencoba mencari tahu sumber informasiku. Kakakku langsung menanyakan dua orang yang menjadi informanku. Pada dasarnya, kakakku tidak sepenuhnya mempercayai omonganku.

Sejauh aku pahami, bersaksi bukan sekadar menurut kata orang. Bersaksi merupakan perkataan, sikap, ataupun tindakan yang menunjuk pada suatu peristiwa nyata. Orang tidak dapat bersaksi dan kesaksiannya diragukan apabila dia tidak meyakinkan. Bagaimana dapat dipercaya atau diterima kesaksiannya tatkala pernyataannya bias tafsir dan berbeda dari saksi lainnya?

Yohanes mengalami peraguan dari para pemuka Yahudi. Aku pikir, para pemuka itu mengenakan kriteria tertentu pada diri Yohanes. Kriteria itu dipertanyakan kepada Yohanes, dan tampaknya keraguan besar ada pada diri mereka.

Umat beriman pun sering mengalami hal demikian. Benarkah?

Satu hal yang menurutku penting diperhatikan adalah kesatuan dengan Tradisi Gereja. Orang tidak dapat diterima kesaksiannya tentang Yesus tatkala tidak sejalan dengan Tradisi Gereja. Bagaimana mungkin dapat diterima kesaksiannya tentang Yesus kalau dinyatakan bahwa Yesus tidak disalibkan? Bukankah sudah ditemukan bukti-bukti bahwa benarlah Yesus disalibkan? Jadi kenyataan Yesus disalibkan tidak sekadar selaras dengan Tradisi Gereja, tetapi sungguh terbuktikan secara nyata.

Orang diragukan kesaksiannya tatkala kapabilitas dan kompetensinya tidak ada. Ambillah diri saya. Apakah aku tahu bahwa seseorang menyelewengkan dana BOS? Aku cuma kata orang. Aku tidak menyaksikan langsung. Meski demikian, orang yang memberitahu diriku merupakan teman sekerja dan suaminya merupakan atasan orang tersebut. Bagaimana mungkin aku meragukan informasi yang diberikannya? Meski demikian, kakakku yang adalah guru senior tetap meragukan informasiku.

Bagaimana umat beriman menjadi saksi akan karya keselamatan Yesus jikalau umat beriman tidak menunjukkan hidup yang telah diselamatkan? Bagaimana orang beriman dapat bersaksi tentang Yesus tapi tidak pernah rukun dalam keluarga, rukun dengan tetangga, suka menyendiri, ....? Umat beriman dapat memberikan kesaksian sebagaimana Yohanes tatkala hidupnya menunjukkan peristiwa keselamatan dalam dirinya.

Semoga demikian. Amin.

~o0o~


Penulis : Slamet Harnoto & Publisher : F.X Rudy. - Tim PARPOL  [Partisipan Pelayan Online] Paroki Harapan Indah Bekasi

0 Response to "Diutus Untuk Bersaksi"

Posting Komentar

Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !

Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah

text gambar text gambar text gambar text gambar text gambar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel