iklan banner

Damai Sejahtera Bagi Kamu


8 April 2018 HARI MINGGU PASKAH II
                                                                                                                                   
Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh 20:19)

Damai Sejahtera!  

Pernahkah Anda memeroleh sapaan Syaloom? Pernah? Berapa kali? Tahukah Anda bahwa dalam Kitab Suci, kata syaloom berarti damai sejahtera? Tahukah Anda bahwa bagi Penginjil Yohanes, kata itu berarti HIDUP? Tahukah Anda bahwa kata-kata syaloom, hidup, dan damai sejahtera menunjuk pada keselamatan bagi umat manusia (dan seluruh alam ciptaan) yang datang dari Allah?


Pada Minggu Paskah II ini saya menawarkan suatu permenungan tidak semata tentang peristiwa penampakan Yesus yang bangkit pada para muridNya, tetapi menggali lebih dalam tentang hidup umat manusia (dan tentunya seluruh alam ciptaan). Sapaan Yesus kepada para muridNya sangat jelas kiranya, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh 20:19, 21). Sapaan ini sekaligus pernyataan akan hidup dan keselamatan yang telah nyata di dalam hidup Yesus sendiri. Maut atau kematian ataupun kehancuran tiada lagi. Keselamatan sekaligus dianugerahkan kepada umat manusia (dan seluruh alam ciptaan). Itu berarti damai sejahtera di dalam kehidupan umat manusia.

Sukacita meluap di dalam diri para murid Tuhan. Ketakutan yang menyelimuti mereka, sampai ngumpet dengan pintu-jendela tertutup rapat, hilang-lenyap tatkala berjumpa dengan Yesus yang (sungguh) telah bangkit. Syak prasangka akan kehadiran yang bukan Yesus, seperti hantu misalkan, tiada tampak dalam pewartaan Yohanes. Yang ada adalah sukacita!

Umat beriman jaman now pun tentunya merasakan sukacita tak terhingga tatkala Paskah ada di dalam hidupnya. Damai sejahtera hadir di tengah hidupnya. Keselamatan tercurah di dalam hidupnya. Itu berarti bahwa tiada kemurungan ataupun ketakutan yang menghalangi atau mengancam hidup. Damai sejahtera tidak semata berarti sukacita batiniah, tanpa kedamaian di dalam hidup bersama dengan sesama dan Allah tentunya. Damai sejahtera itu merujuk pada kebangunan relasional dengan sesama, dengan lingkungan, dan dengan Allah. Damai sejahtera itu telah dianugerahkan. Bukankah demikian?

By Slamet Harnoto

0 Response to "Damai Sejahtera Bagi Kamu"

Posting Komentar

Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !

Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah

text gambar text gambar text gambar text gambar text gambar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel