iklan banner

Mencermati Sikap Batin Merendahkan Diri

1 September 2019 Hari Minggu Biasa XXII

“Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Luk 14:11)


Mencermati Sikap Batin Merendahkan Diri

Untuk kesekian kalinya, umat beriman belajar dari Sang Guru tentang batin yang hidup, bukan mati. Kali ini umat beriman diajak untuk mencermati bagaimana batin yang hidup menunjukkan sikap merendahkan diri; sebaliknya, meninggikan diri merupakan kematian batin. Bagaimana itu terjadi?

Meninggikan diri pada dasarnya mengungkapkan kepenuhan, kesempurnaan diri. Kata lain daripadanya adalah kesombongan diri. Orang sombong tidak hanya membusungkan dada dan memamerkan dirinya sendiri, tetapi sekaligus cenderung memandang rendah orang lain dan dianggapnya tidak lebih dari dirinya. Mereka adalah orang-orang yang cenderung memberi tanpa mau dan mampu untuk menerima. Ia sudah penuh. Mereka sudah sempurna.

Berbanding terbalik dengannya adalah merendahkan diri. Ini adalah sikap batin yang sadar akan realitas hidup yang tidak pernah penuh ataupun sempurna. Kesempurnaan hanya pada Allah. Maka, merendahkan diri merupakan sikap yang senantiasa menghendaki untuk diisi yang tentu saja siap untuk menerima segala sesuatu dari yang lain dari dirinya sendiri, terutama dari Tuhan. Belajar dan terus belajar untuk kepenuhan dan kesempurnaan dirinya akan menampakkan perkembangan kehidupan. Itulah sikap batin yang hidup.


Maka, tantangan berat bagi orang beriman adalah kesadaran terus-menerus akan diri sendiri yang tidak akan pernah sempurna. Ada kepuasan terhadap diri sendiri, tapi bagi orang yang memiliki sikap merendahkan diri tentunya kepuasan itu bukan semata jerih payahnya sendiri. Kepuasan akan diri sendiri diletakkan dalam kebersamaan dengan sesama, terutama dipersembahkan kepada Tuhan sebagai rasa syukur terdalam atas anugerah yang telah diterimanya. Dengan demikian orang akan disadarkan akan kerendahan dirinya di hadapan Tuhan dan sesamanya. Ada banyak hal yang masih bisa dan terus memerkembangkan dirinya. Orang yang merendahkan diri tidak pernah berhenti pada kepuasan diri sendiri.

By Slamet Harnoto - Tim PARPOL  [ Partisipan Pelayan Online ]
Paroki Harapan Indah Bekasi

0 Response to "Mencermati Sikap Batin Merendahkan Diri"

Posting Komentar

Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !

Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah

text gambar text gambar text gambar text gambar text gambar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel