iklan banner

Pendamaian Dengan Allah

“”Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Kor 5:20-21)

Pendamaian dengan Allah

 Salah satu perhatian refleksi Paulus terhadap peristiwa Yesus adalah pendamaian dengan Allah. Ini terjadi karena telah terjadi perseteruan antara Allah dan umat manusia. Perseteruan itu tidak berasal atau bermula dari pihak Allah, tetapi dari umat manusia. Keberdosaan dan kondisi umat manusia yang dikuasai dosa dan mautlah yang pada akhirnya membuat putusnya hubungan dengan Allah. Dalam hal ini, tindakan ilahi Yesus mengembalikan kembali hubungan (mesra) Allah dengan umat manusia. Inilah pendamaian dimana umat manusia kembali mengalami hidup ilahi bersama dengan Allah.

Baik kiranya direnungkan bahwa pantang dan puasa yang biasa dimulai pada Rabu Abu tidak semata mencermati keberdosaan, tetapi sekaligus juga belaskasih Allah dalam dan melalui Kristus Yesus itu. Ia telah mendamaikan umat manusia dengan Allah. Pengorbanan diri Allah itu terjadi demi keselamatan umat manusia (istilah Paulus: “dibenarkan oleh Allah” (2 Kor 5:21)). Itu artinya bahwa keselamatan merupakan rahmat ilahi semata. Atau, dengan lain kata, pendamaian dengan Allah bukanlah hasil usaha umat manusia.

Tantangan bagi umat beriman adalah maukah dan mampukah menjernihkan rahmat ilahi tersebut?

Umat beriman bagaimanapun seharusnya menyadari bahwa pendamaian merupakan rahmat ilahi semata. Umat beriman hanya dapat berusaha untuk membersihkan diri sendiri agar rahmat ilahi itu semakin terpancar di dalam diri sendiri dan pada akhirnya kepada sesamanya. Tradisi pantang dan puasa haruslah diletakkan dalam usaha umat beriman ini. Umat beriman belajar dan berusaha tidak sekadar mengendalikan diri sendiri, tetapi sekaligus semakin mengenali diri sendiri yang telah dirahmati. Umat beriman telah dan sungguh dikasihi oleh Allah. Inilah yang seharusnya disadari penuh dan kesadaran ini penting untuk terus-menerus dikembangkan agar semakin jernih rahmat pendamaian bagi umat beriman yang telah dianugerahi oleh Allah hidup ilahi.

Selamat menjalani masa pantang dan puasa!
6 Maret 2019 Hari Rabu Abu

---
By Slamet Harnoto - Partisipan Pelayan On Line (PARPOL)

0 Response to "Pendamaian Dengan Allah"

Posting Komentar

Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !

Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah

text gambar text gambar text gambar text gambar text gambar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel