iklan banner

Menyelamatkan Hidup


14 Februari 2021 Minggu Biasa VI

“Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir" (Mrk 1:41)

Menyelamatkan Hidup

Bacaan-bacaan Minggu Biasa VI ini sangat aktual bagi diriku. Di tengah pandemi, aku mendengar pemberitaan tentang “kusta”. Tindakan yang diambil terhadap mereka yang terjangkiti kurang lebihnya sama dengan yang sekarang ini gencar dilakukan. Orang “dikarantina” supaya bisa disembuhkan dan tidak menulari yang lain. Sikap dan tindakan Yesus sungguh luar biasa. Kusta (dan penyakit lainnya) dapat disembuhkan. Orang tidak perlu menyingkirkan sesamanya karena menderita penyakit tertentu dan karena tidak mau tertular. Orang perlu menjaga keselamatan bersama. Itu pula yang direfleksikan dan dilakukan Paulus.

Orang tidak dapat berpikir secara lokal. Apa yang terjadi di belahan bumi yang jauh akan membawa dampak bagi dirinya. Keadaan alam atau peristiwa hidup manusiawi di suatu tempat akan memiliki pengaruh global. Oleh karena itu, orang tidak dapat lagi berpikir sempit, sesempit Kota Bekasi, tetapi sungguh berpikir secara global. Itu berarti bahwa orang seharusnya tidak memikirkan dirinya sendiri, atau kelompoknya, tetapi memikirkan hidup itu sendiri.

Refleksi Paulus menunjukkan bahwa sikap, tutur kata, dan tindakan tidaklah seharusnya semata menyenangkan hati semua orang. Sikap, tutur kata, dan tindakan seharusnya bertujuan “supaya mereka beroleh selamat” (1 Kor 10:33). Jika refleksi ini meresap ke dalam hati setiap insan, maka toleransi akan berkembang subur. Orang tidak lagi mengorbankan orang lain demi keselamatan dirinya. Orang mau dan rela berkorban demi keselamatan diri dan sesamanya.

Bagi umat beriman tindakan Yesus yang menyembuhkan orang sakit kusta, sebagaimana diwartakan Markus, menantang semua orang untuk terlibat di dalam karya penyelamatan ini. Sikap batin intoleran tentu justru akan menghancurkan semangat dasar untuk terlibat di dalam karya ini. Orang perlu mengorbankan keyakinan diri demi keselamatan diri dan sesamanya. orang harus terlibat di dalam karya penyelamatan hidup.


Penulis : Slamet Harnoto & Publisher : F.X Rudy - Tim PARPOL  [Partisipan Pelayan Online]
Paroki Harapan Indah Bekasi

0 Response to "Menyelamatkan Hidup"

Posting Komentar

Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !

Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah

text gambar text gambar text gambar text gambar text gambar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel